Upaya Bank Mandiri Gencarkan Transaksi Non-Tunai

Upaya Bank Mandiri Gencarkan Transaksi Non-Tunai
Indonesia Faktual. PT Bank Mandiri Tbk (Bank Mandiri) bekerja sama dengan PD Pasar Jaya untuk mulai  menggunakan transaksi non-tunai kepada para pedagang pasar. Kerja sama ini bertujuan untuk membudayakan kebiasaan bertransaksi tanpa uang tunai dan meningkatkan kenyamanan saat berbelanja.

Direktur Bisnis Kecil dan Jaringan Bank Mandiri Hery Gunardi mengatakan, pada implementasi transaksi non-tunai ini, pedagang akan disewakan alat penerima pembayaran (MPOS Mandiri e-money card reader) yang disediakan oleh Q Cash dari PT Cyber Smart Network Asia. Sebagai langkah awal program percontohan untuk kegiatan tersebut dilangsungkan di Pasar Mayestik, Jakarta Selatan.  Proses edukasi untuk para pedagang akan diberikan oleh Q Cash, juga pemeliharaan alat pembayaran dan menangani keluhan pedagang.

“Sinergi di Pasar Mayestik ini menjadi pilot program untuk kerja sama serupa di seluruh pasar kelolaan PD Pasar Jaya. Kami meyakini bahwa kolaborasi ini dapat mendukung program inklusi keuangan pemerintah serta menjadikan pasar tradisional dan modern sebagai motor penggerak ekonomi DKI Jakarta,” kata Hery di Jakarta, Rabu (4/4/2018).

Lebih dari 140 pasar yang memiliki 105.223 tempat usaha, dengan omzet bisnis yang diperdagangkan mencapai lebih dari Rp150 triliun per tahun dikelola oleh PD Pasar Jaya.

Setiap harinya pasar kelolaan PD Pasar Jaya dikunjungi lebih dari 2 juta pengunjung atau sekitar 20% dari total penduduk DKI Jakarta. Khusus di UPB Mayestik, terdapat sekitar 450 pedagang dengan frekuensi rata-rata kunjungan harian di tahun 2017 sebanyak 5.500 pembeli per hari.

Saat ini, transaksi masyarakat di pasar masih didominasi kebiasaan membayar secara tunai. Padahal, banyak kendala dalam hal melakukan pembayaran secara tunai, seperti kesulitan penyediaan pecahan kecil untuk kembalian, uang rusak atau palsu, serta risiko pengelolaan uang tunai (cash handling).

Pengelola pasar juga sulit untuk memonitor pergerakan transaksi di pasar, sehingga monitoring transaksi tidak optimal yang berpotensi membuat pendapatan pengelola pasar menjaid tidak maksimal. Untuk mengoptimalkan inisiatif ini, Bank Mandiri akan membuat program promo, seperti hadiah langsung bagi pengunjung yang melakukan pembelian kartu Mandiri e-money dan program Merchant Racing bagi pedagang.

Bank Mandiri akan terus memperluas penerimaan e-money, memudahkan menyediakan sarana isi ulang, meningkatkan produksi kartu, memudahkan akses pembelian kartu untuk konsumen, edukasi, hingga membangun cashless society di berbagai sektor bisnis seperti pasar modern.

Hingga pada akhir tahun 2017, Bank Mandiri telah menerbitkan lebih dari 13 juta kartu berlogo Mandiri e-money dengan frekuensi transaksi mencapai 623 juta transaksi senilai Rp6,58 triliun.

Angka tersebut terus  meningkat dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang tercatat 385 juta transaksi dengan nominal Rp3,77 triliun.

Comments

Popular posts from this blog

Mahasiswa ITS Membanggakan Raih Juara Tingkat ASEAN

Kisah Memori Menarik Tentang Prabowo Dan Ikan